Tuesday, December 25, 2012

SIDRAP -- Kalangan pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesan di Sidrap, menolak Erata (Draft) Petunjuk Teknis Operasional (PTO) X yang dibuat oleh Manajemen Nasional Consultan (MNC).

Salah satu draft tambahan aturan ke UPK-an yang tidak disetujui pengurus UPK PNPM Mandiri Perdesaan di Sidrap, terutama soal pembatasan masa kerja maksimal dua periode (Satu periode 3 tahun, red).

Hal ini ditegaskan Ketua UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Watang Pulu, Mustari, Rabu, 26 Desember. Gerakan penolakan Erata (Draft) PTO X ini, kata dia, turut diadvoksi Forum Komunikasi (Fokus) Nenek Mallomo (Nemal) Kabupaten Sidrap.

Mustari berpendapat, Erata (Draft) PTO X yang digagas MNC tersebut terkesan sangat merugikan, bahkan cenderung menyudutkan pengurus UPK. "Kita tidak mau semua potensi kesalahan atau pelanggaran yang terjadi di UPK menjadi tanggung jawan UPK semata," ujarnya.

UPK di Sidrap lanjut Mustari mendesak Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) pusat, meninjau ulang draft tambahan aturan yang sementra digelindingkan MNC tersebut.

"Sepanjang Erata (Draft) PTO X ini tidak digubris Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri, teman-teman pengurus UPK se-Sidrap akan memboikot laporan bulanan ke UPK-an," katanya. (**)

Wednesday, October 31, 2012

Kelompok kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas) Kabupaten Sidrap menyiapkan penghargaan (Award) bagi pelaku-pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan terbaik 2012.

Dalam pertemuan pengurus Pokja Rubelmas Sidrap bersama Forum Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sidrap di Sekretariat Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Watang Pulu, Rabu, 31 Oktober, memutuskan, ada delapan unsur pelaku PNPM yang akan dinilai kinerjanya.

Adapun delapan unsur pelaku PNPM tersebut adalah BKAD, TPM, TPPD, UPK, TPK, PL dan TPM serta SPP. Mengacu pada Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) tahun ini, terjadi penambahan penilaian kinerja setelah TPPD dan SPP masuk penilai tahun ini.

Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM Mandiri Perdesaan Sidrap, Mardiana Momon mengatakan, masuknya TPPD dan SPP dalam penilai kinerja tahun ini didasari dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, sebagai motivasi atas kinerja tenaga pemelihara dan kelompok SPP yang selama ini tidak pernah menunggak.

Motivator Pokja Rubelmas Sidrap yang juga Ketua Forum BKAD Sidrap Mustakim Halede, mengatakan, pelaksaan workshop evaluasi atau pemberian penghargaan ini direncanakan berlangsung November atau Desember 2012.

Sementara Ketua Pokja Rubelmas Sidrap Akib Ali mengatakan, demi mengoptimlkan program penilain kinerja ini, telah disepakati membentuk tim penilai melibatkan Penanggungjawab Operasional (PJo) Kabupaten, Unsur faskab dan sejumlah Perwakilan Pokja RBM.

Menurut Akib, agenda pemberian award kepada pelaku PNPM Mandiri Perdesaan terbaik Sidrap 2012 ini, akan diawali dengan studi lapangan, survei dan pemeriksaan dokumen-dokumen terkait objek penilai di sepuluh UPK PNPM Mandiri Perdesaan di Sidrap. (*)

Sunday, September 30, 2012

PELATIHAN. Pemateri dan peserta pelatihan CBM intens menyimak materi yang disajikan. Acara ini berlangsung selama dua hari di Wisma Tri Murti, Pangkajene


SIDRAP
-- Kelompok kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kabupaten Sidrap, kembali menggelar pelatihan pengawasan berbasis masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah CBM.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Wisma Tri Murti, Pangkajene ini, diikuti sedikitnya 30 tim pelatih masyarakat (TPM) dari 10 kecamatan yang ada di Sidrap. Setiap kecamatan mengutus tiga TPM.
Ketua Pokja Rubelmas Sidrap M Akib Ali, belum lama ini mengatakan, tujuan dilaksanakannya pelatihan ini, untuk menambah bekal ilmu atau wawasan bagi para TPM, utamanya di bidang pengawasan berbasis masyarakat untuk kelangsungan tugas-tugasnya dilapangan kelak. Selama pelatihan kata Akib, penitia menyiapkan sejumlah materi diantaranya terkait materi tahap penanganan masalah berbasis masyarakat yang dibawakan oleh Andi Kemal SH, mekanisme dan prosedur penanganan masalah yang dibawakan oleh konsultan CRC, Wahyuddin.
Selain itu, para peserta juga diberikan materi mengenai teknik mengindentifikasi masyarakat peduli serta konsep dan strategi pengawasan berbasis masyarakat dan pembangunan. Menurut Akib, kedua materi ini dibawakan oleh Wahidin dan H Mustakim yang tak lain adalah Ketua Forum BKAD Sidrap.(*)

Saturday, September 8, 2012


SIDRAP -- Kelompok Kerja Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Sidrap, kembali menggelar pelatihan pemberdayaan bagi Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM).
Acara yang berlangsung di Aula Wisma Tri Murti Pangkajene, Kecamatan Maritengngae  ini, dibuka Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Sidrap, Awaluddin Ramli SIP MSi, sekaligus bertindak selaku salah satu pembawa materi.
Ketua Pokja Rubelmas Sidrap, Muh Akib Ali disela-sela kegiatan ini, kemarin, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari aktifitas kegiatan Ruberlmas Sidrap tahun ini. Tahun lalu kata Akib, acara serupa kata dia juga pernah dilakukan tahun lalu.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari pelatihan TPM ini, untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya TPM yang akan bertugas melatih masyarakat pelaku kegiatan PNPM Mandiri di pedesaan.
Dikatakannya, kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan diikuti 30 peserta, terdiri dari 10 kecamatan yang ada di Sidrap, "Setiap kecamatan mengutus perwakilannya sebanyak 3 orang untuk mengikuti acara ini," ujarnya.
Sebagaimana rencana pelaksanannya, pelatihan TPM PNPM MPd Sidrap akan berlangsung selama dua hari, sejak Kamis, 12 Juli dan keesokan harinya. Dihari pertama  kata Akib, disajikan materi terkait sistem pemberdayaan masyarakat serta mekanisme nya, dan hari kedua akan diberikan materi tentang kefasilitatoran. (edy)
SIDRAP -- Selasa 4 September, kemarin mungkin menjadi hari paling istimewa bagi pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) di Kecamatan Watang Pulu, Sidrap.
Bukan apa-apa, sebab dihari yang sama, untuk pertama kalinya tim suvervisi dari bank dunia (World bank) berkenan menginjakkan kaki khusus di wilayah yang dipimpin Camat Abdul Waris Sadik ini. Disini, tim bank dunia melakukan share dengan segenap pelaku PNPM MPd serta meninjau langsung kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP)  executing Kamboja I  Kelurahan Bangkai yang diketuai oleh Santi Mahmud dan Kelompok UEP Berkah yang diketuai oleh Mansur.
Rombongan atau tim bank dunia yang datang ini terdiri dari MR Edward, Srikuntari, Arnold, Munir dari Pokja Pengendalian Menko Kesra serta Norma Londong dari deputi RMCV. Mereka kemudian diterima Sekretaris UPK PNPM MPd Watang Pulu diamini Satker PNPM-MPd Kabupaten Sidrap, dalam hal ini Kepala BPMD Kabupaten Sidrap, Awaluddin, Penanggung jawab operasional (PJO) Kabupaten, tim Fasilitator Kabupaten (Faskab) dan  para Pelaku PNPM MPd Kecamatan Watang.
Turut hadir Camat Watang Pulu, Abdul Waris Sadik, Ketua BKAD Kecamatan Watang Pulu, H Mustakim Halede, PJO Kecamatan, UPK, FK/FT, Lurah/Kades, PL,TPK dan KPMD/K.
Dalam kunjungannya ini, tim dari bank dunia intens berdiskusi dengan pelaku PNPM MPd membahas seputar pengelolaan dana bergulir oleh UPK, termasuk  peranan masing-masing kelembagaan pendukung UPK (BKAD, BP-UPK ) serta sejauhmana keterlibatan pemerintahan, baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa/kelurahan.
Namun sederhana, tetapi pertemuan langka ini nyaris mengulas tuntas beberapa hal penting seputar kegiatan PNPM MPd di Sidrap, termasuk peran BKAD dan BP-UPK sebagai pendukung UPK, terutama yang diterapkan di UPK PNPM MPd Kecamatan Watang Pulu.
Terungkap, melalui kerjasama ataupun koordinasi yang terjalin dengan baik selama ini, UPK Kecamatan Watang Pulu memeroleh stigma positif dimata warga, pemerintah dan bank dunia sendiri. Prestasi ini tentu atas kerja keras semua pihak. Salah satu bukti keberhasilan itu, yakni kini UPK Watang Pulu mampu mencatatkan aset produktifnya sebesar Rp1,5 miliar. Dalam proses pergulirannya, juga dipastikan tanpa tunggakan sedikitpun.
Peranan pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan juga ikut menjadi pembahasan dalam pertemuan antara bank dunia dan pelaku PNPM MPd serta unsur pemerintah. Terungkap bahwa kerjasama dan kordinasi selama ini terjalin cukup baik antara semua pihak.
Satu hal yang menarik dalam diskusi ini, dimana sejumlah program -program pemberdayaan yang telah dijalankan PNPM MPd di Sidrap, khususnya di UPK Kecamatan Watang Pulu ini, rupanya menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten dalam hal ini BPMPD Sidrap.
Beberapa program yang diakui berjalan dengan baik dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, siap diadopsi oleh pemerintah, salah satunya adalah program kelompok usaha bersama (Kube) semisal bantuan dana bergulir untuk rumah tangga miskin serta penerapan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kelompok usaha dan modal kerja.
Program-program yang telah dilahirkan oleh segenap insan PNP MPd ini, sebagaimana dijelaskan Kepala BPMPD Sidrap Awaluddin, siap diterapkan di masing-masing kelurahan/desa nantinya.
Usai melangsungkan diskusi ini, tim bank dunia ini melanjutkan supervisi mereka dengan mengunjungi Kelompok SPP dan UEP. Kelompok SPP yang menjadi fokus kunjungan mereka kali ini adalah
Kelompok SPP executing Kamboja I  yang diketuai oleh Santi Mahmud dan Kelompok UEP Berkah yang diketuai oleh Mansur.
Di sini, lagi-lagi tim bank dunia kembali membuka kran diskusi dengan segenap kelompok SPP executing dengan cara melakukan wawancara dengan pengurus kelompok dan anggota kelompok  seputar manfaat dana bergulir (SPP-UEP), utamanya dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dan manfaat adanya kelompok executing di desa/Kelurahan.(edy)
SIDRAP -- Jika tak ada aral, Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarat Mandiri Perdesaan atau UPK PNPM MPd Kecamatan Watangpulu, Sidrap sudah akan menempati kantor baru tahun depan.
Kantor yang nantinya beralamat di Kelurahan Bangkai, atau tepatnya di sebelah barat Terminal Lawawoi ini, kini sudah mulai memasuki pembangunan tahap awal. Selasa, 4 September, kemarin, Camat Watang Pulu, Abdul Waris Sadik didampingi Ketua Forum Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sidrap H Mustakim berkenan melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan kantor seluas 180 meter persegi tersebut.
Camat Watangpulu Abdul Waris Sadik disela-sela peletakan batu pertamanya, kemarin, mengaku sangat bangga atas inisiasi pembangunan Kantor UPK Kecamatan Watangpulu ini. Sebagai camat, Waris merasa salut dan bangga UPK Watang Pulu bisa membangun kantor sendiri tanpa membebani siapa-siapa. "Saya ucapakan terima kasih dan selamat," ungkap Waris disambut aplous sejumlah warga dan undangan yang turut hadir.
Sementara Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sidrap H Mustakim mengatakan, adanya pembangunan Kantor UPK Kecamatan Watang Pulu ini, menandakan UPK Watangpulu kini sudah semakin mandiri dan maju dibandingkan dengan UPK-UPK lainnya. "Kalau UPK lain masih berkutat dengan program-program rutinnya, maka beda dengan UPK Watang Pulu ini," ujarnya.
Menurut H Mustakim, diluar UPK Watangpulu ini, UPK Kecamatan Pituriase konon juga sudah mengagendakan pembangunan kantor UPK di wilayahnya. Termasuk UPK Tellu Limpoe yang rencananya juga sudah akan melakukannya tahun depan.
Ketua UPK Kecamatan Watangpulu Mustari menyampaikan, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran melalui Rencana Anggaran Operasional (ROP) UPK tahun anggaran (TA) 2012 sebesar Rp35 juta untuk mendukung pembangunan kantor baru UPK tersebut. Tahun depan kata Mustakim diupayakan ada tambahan anggaran. Selain itu, pembangunan Kantor UPK Watang Pulu ini juga akan di dukung oleh sumbangan TPK yang bersifat tidak mengingat. "Mudah-mudahan tahun depan, teman-teman sudah bisa berkantor disini," harapnya.
Turut hadir dalam acara peletakan batu pertama Kantor UPK Watang Pulu ini, Fasilitator Kabupaten PNPM MPd Sidrap, Mardiana Momon, Fasilitator Keuangan, Muh Taufiq dan Fasilitator Teknik, Abdul Rauf serta unsur UPK dan TPK PNPM MPd se Kecamatan Watang Pulu. (edy)

Sunday, July 8, 2012

SIDRAP -- Awalnya becek dan kumuh. Begitulah kira-kira gambaran jalan lingkungan di Kelurahan Arateng, Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap, sebelum tersentuh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) tahun 2012 ini.
Adalah TPK PNPM MPd Kelurahan Arateng yang berhasil menyulap jalan becek nan kumuh itu menjadi jalan lingkungan yang mulus. Melalui programnya tahun ini, TPK PNPM MPd Kelurahan Arateng sudah berhasil merubah wajah jalan lingkungan tersebut menjadi mulus dan kuat.
Salah seorang warga, Usman Jafar, menuturkan, dulu jalan tersebut sangat jorok. Jangankan untuk dilalui kendaraan roda dua atau roda empat, berjalan kaki pun warga sangat susah melewati jalan tersebut, terlebih sehabis hujan.
Namun kini tutur Usman, suasananya sudah berbeda 180 derajat. Jalan yang dulunya becek dan kumuh, kini sudah sangat mulus dan kuat setelah mendapat perhatian dari pemerintah melalui PNPM MPd.
Ketua TPK PNPM Kelurahan Arateng, Abd Mufid yang dihubungi terpisah, mengaku sangat senang dan bangga atas selesainya pembangunan jalan lingkungan tersebut. "Sebagai pelaku PNPM MPd, tentu tujuan kami hanya satu, yakni memberikan yang terbaik untuk warga dan desa," ujar Abd Mufid.
Dia mengatakan, proyek pemasangan paving blok yang sudah rampung dikerjakan sejak Juni lalu ini, menelan anggaran sekira Rp85 juta. Sesuai kontrak, ukuran jalan yang dikerjakan sepanjang 243 meter dengan lebar 4 meter.
Camat Tellu Limpoe, Muh Arsul mengatakan, indikator keberhasilan PNPM MP tidak hanya dilihat seberapa jauh keberhasilan pembangunan fisik material. Tapi lebih penting lagi keberhasilan membangun mental spiritual. "Contoh semangat kolektivitas yang telah tumbuh, dan partisipasi yang luar biasa telah membangkitkan semangat kolektif," ujarnya.
Ke depan, Arsul mengharapkan agar program PNPM MPd di wilayahnya ini bisa terus berlanjut. Ia juga mengharapkan agar TPK-TPK PNPM MPd yang lainnya di wilayah ini bisa menjadikan contoh TPK Kelurahan Arateng yang telah berhasil melaksanakan program kerjanya.(PENULIS : ABD MUFID)
SIDRAP -- Keberadaan tim pelatih masyarakat (TPM) dalam Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas), diharapkan mampu menjabarkan teknik-teknik penanganan masalah berbasis masyarakat.
Oleh karena itu, TPM, baik TPM kecamatan maupun kabupaten yang telah melalui proses pematangan melalui Rubelmas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (RBM-PNPM-MP), diharapkan memiliki kapasitas mengelola pelatihan partisipatif penanganan masalah berbasis masyarakat.
Hal ini diungkapkan Fasilitator Kabupaten (Faskab) PNPM MPd Sidrap, Mardiana Momon SPd, disela-sela workshop penyusunan dan penatapan modul kegiatan pelatihan Ruberlmas tahun 2012, belum lama ini.
Dewasa ini kata Mardiana, TPM telah dibac-kup POKJA Rubelmas Kabupaten dalam rangkaian kegiatan lanjutan pengembangan RBM. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TPM kecamatan mengenai pelatihan partisipatif terkait materi lokal serta terbentuknya Kader yang andal untuk tenaga peningkatan kapasitas masyarakat di level kecamatan dan desa.
Mardiana juga mengungkapkan bahwa tujuan penyusunan modul, agar TPM dapat menyusun modul lokal sesuai panduan nasional, modul nasional dan hasil kaji kebutuhan lapangan. Kemudian TPM dapat melaksanakan praktek belajar menyusun modul praktis dengan melibatkan peserta workshop penyusunan modul lokal.
"Kalau di Sidrap ini, penyusunan modul melibatkan utusan-utusan/wakil 10 kecamatan yang ada di Sidrap meliputi, unsur FK, BKAD,UPK,Setrawan,BP-UPK,TM,PL,TPM," ujar Mardiana.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam penyusunan modul adalah, uraian modul meliputi tujuan , peserta pemandu/pelatih, Hasil yang diharapkan , dan Materi pelatihan.
Alur pelatihan mencakup peningkatan aspek pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap. Matriks Kurikulum mencakup pokok bahasan, subpokok bahasan, tujuan pembelajaran, metode/media, ringkasan langkah fasilitasi, rujukan bahan bacaan. (**)

Friday, June 29, 2012


SIDRAP -- Kelompok Kerja Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas) Sidrap ikut merasionalisasi kegiatan tahun 2012. Alasannya, anggaran yang dialokasikan pusat untuk menunjang kegiatan Pokja Rubelmas Sidrap hanya mencapai Rp120 juta.

Berbeda tahun lalu, anggaran yang dikucurkan untuk melaksanakan program penguatan Pokja Rubelmas Sidrap mencapai Rp300 juta. Hal ini terungkap di workshop sosialisasi perencanaan dan penetapan kegiatan di Aula Kantor SKB Pangkajen, Sabtu, 28 April.

Workshop I dan II Pokja Rubelmas Sidrap yang dihadiri Fasilitator Kabupaten, Fasilitator Kecamatan, BKAD, UPK, BP-UPK, TM, TPM, PL dan Setrawan dari 10 kecamatan di Sidrap ini, juga menyepakati melebur dua divisi serta mengganti posisi sekretaris dalam kepengurusan Pokja Rubelmas Sidrap tahun 2012 ini.

Dua divisi yang mengalami penciutan yakni, divisi pemberdayaan gender serta divisi TPM, sementara empat divisi lainnya yakni divisi pengembangan SDM, divisi pengawasan (CBM), divisi hukum/advokasi serta divisi media tetap dipertahankan. Sedangkan posisi sekretaris kini diambilalih Drs Haryono.

Fasilitator Kabupaten PNPM MP Sidrap, Mardiana Momon SPd di acara ini mengatakan, peleburan dua divisi dalam komposisi Pokja Rubelmas Sidrap tersebut merupakan konsekuensi atas keterbatasan anggaran serta pertimbangan efektifitas kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini.

Berdasarkan petunjuk teknis (Juknis) kata Mardiana, reposisi pengurus dan rasionalisasi program kerja memungkinkan dilaksanakan berdasarkan kondisi ketersediaan anggaran yang ada. "Mengingat alokasinya turun sekitar 60 persen lebih, maka tidak apa-apa kegiatan dikurangi," ungkap Mardiana.(**)
SIDRAP -- Forum Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Kecamatan Watang Pulu, Sidrap dinobatkan sebagai salah satu BKAD terbaik di Sulsel.

Dengan demikian, BKAD Watang Pulu, Sidrap ini dipersiapkan mewakili Sulsel dalam ajang penilai BKAD tingkat nasional. Hal ini dilontarkan Faskeu PNPM MPd Sidrap, Muh Taufik Abbas, Kamis, kemarin.

Taufik mengatakan, pihaknya sudah mendapat bocoran bahwa BKAD Kecamatan Watang Pulu yang ditunjuk mewakili Sidrap dalam ajang penilaian BKAD se Sulsel baru-baru ini, berhasil memperoleh poin maksimal.

Olehnya kata Taufik, BKAD Sidrap dalam waktu dekat ini berpotensi ditunjuk oleh propinsi mewakili Sulsel dalam ajang penilaian BKAD tingkat nasional, ujar Taufik Abbas.

Terpisah, Ketua Forum BKAD Kecamatan Watang Pulu Mustakim mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun belum memperoleh kejelasan pasti tetapi Mustakim menyatakan BKAD Watang Pulu siap mengikuti lanjutan penilaian tersebut bila dipercaya. (edy)
Suasana kegiatan workshop penyusunan dan penetapan modul pelatihan Rubelmas Sidrap tahun 2012 yang berlangsung di Wisma Tri Murti Pangkajene, Selasa, 26 Juni. 

SIDRAP -- Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan Kelompok Kerja Ruang Belajar Masyarakat (Pokja Rubelmas) Sidrap tahun 2012, Pokja Rubelmas Sidrap melaksanakan workshop penyusunan dan penetapan modul pelatihan. Kegiatan yang berlangsung di Aula Pertemuan Wisma Tri Murti Pangkajene, Selasa, 26 Juni ini, diikuti puluhan peserta dari unsur Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Tim Pelatih Masyarakat (TPM), Pokja Rubelmas serta unsur PNPM MPd dari 10 kecamatan. Kepala Dinas BPMPD), Awaluddin Ramli SIp MSi yang diwakili Penanggung Jawab Operasional kabupaten (PJOk) PNPM MPd Sidrap, Kurniati Tahir S STP MSi dalam arahannya menyampaikan pesan agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan Rubelmas tahun ini. "Kepala Dinas BPMPD berpesan agar kegiatan Rubelmas Sidrap maupun PNPM MPd tahun ini dapat dioptimalkan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Sidrap," ujar Kurniati. Masih menurut Kurniati, Pemkab Sidrap dalam hal ini Dinas BPMPD Sidrap sangat mendukung program PNPM MPd di Sidrap. "Oleh karena itu, beliau, maksudnya saya bapak Awaluddin berjanji untuk terus memperhatikan dan berupaya menambah anggaran tahun depan," ungkapnya. Fasilitator Kabupaten (Faskab), Mardiana Momon yang mewakili PNPM MPd Sidrap mengatakan, pihaknya akan berupaya menjalankan program-program PNPM MPd dan Pokja Rubelmas Sidrap sebagaimana yang diharapkan. (Muh Yusuf Ali)
SIDRAP -- Enam kecamatan di Sidrap mengutus perwakilannya mengikuti pelatihan  Kader Teknis Desa (KTD) dan Pendamping Lokal (PL) yang diselenggarakan PNPM MPd Sidrap di Aula Panti Asuhan Sejati, Rappang, kecamatan Panca Rijang, Sidrap, belum lama ini.
Pelatihan yang diharapkan bisa menambah ilmi KTD dan PL khususnya dalam membuat dan mendesain Rencana Anggaran Biaya (RAB) sendiri ini, diikuti enam utusan PNPM MPd kecamatan, diantaranya  Watangpulu, Watang Sidenreng, Tellu LimpoE, Baranti, Panca Rijang dan Kulo.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Sidrap. Di acara ini, panitia penyelenggara juga mendaulat Kepala Dinas  BPMPD Sidrap untuk membawakan materi. (*)

Saturday, March 24, 2012

-BIAYAI DUA UNIT PEMBANGUNAN SUMUR GALI
-SIAP ANGGARKAN BANTUAN PERAHU DAN ALAT TANGKAP IKAN

SIDRAP -- Untuk kesekian kalinya, pengelola Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Sidrap memberikan
bantuan kepada para korban angin puting beliung di Kelurahan Wettee,
Kecamatan Tellu Limpoe.

Setelah mengucurkan bantuan sembako beberapa waktu lalu, kini
pengelola PNPM MPd Sidrap kembali mengucurkan bantuan dana untuk
pembangunan dua unit pompa air.

Tidak sebatas itu, pengelola PNPM MPd Sidrap, juga menjanjikan para
korban bantuan perahu sebanyak 60 unit. Penegasan ini dilontarkan
Ketua Forum Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) PNPM MPd Sidrap, Haji
Mustakim, Ahad, 25 Maret, kemarin.

Untuk bantuan pembangunan dua unit pompa air  ini, diserahkan Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Sidrap Haji Andi Manni Cunde
langsung kepada perwakilan korban, disaksikan Lurah Wettee Muhammad
Ridwan dan Ketua BKAD Sidrap, Haji Mustakim dan tokoh masyarakat
setempat.

Terkait rencana bantuan 60 unit perahu itu, PNPM MPd Sidrap, ujar Haji
Mustakim baru akan berkoordinasi dengan unsur Fasilitator Kabupaten
(Faskab). Kendati demikian, Ia optimis hal tersebut sudah bisa
dianggarkan pada proses perencanaan kegiatan, selanjutnya.

"Saya kira bisa, soalnya untuk program tahun ini semuanya sudah
terencana dan sisa direalisasikan. Makanya untuk bantuan ini
kemungkinan baru bisa dimasukkan anggarannya kembali pada proses
perencanaan kegiatan selanjutnya, kalau perlu diprioritaskan," ujar
Haji Mustakim.

Ditambahkannya, untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak para korban, BKAD
PNPM MPd Sidrap juga sudah meminta Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM
MPd Kecamatan panca Lautang agar bisa menyalurkan bantuan para korban
melalui program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

Hanya saja kata Haji Mustakim, disini, para korban bencana harus
membentuk beberapa kelompok SPP untuk bisa mendapatkan bantuan
masing-masing Rp3 juta perorang. "Apalagi memang terdata ada 6
kelompok disana yang terimbas bencana tersebut," ungkapnya. (edy)

Thursday, March 1, 2012

Usulan Sesuai Kebutuhan, Bukan Atas Keinginan

Kecamatan Baranti, Sidrap, sukses menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), 20 Februari, lalu. Pemerintah, DPRD dan Masyarakat sepakati sejumlah usulan prioritas.

EDY BASRI Sidrap

SUASANA pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Baranti, Sidrap 20 Februari, lalu, berlangsung hikmad dan penuh kekeluargaan.

Musyawarah tahunan ini benar-benar dijadikan sebagai ajang penyampaian aspirasi pembangunan dengan melibatkan berbagai unsur di wilayah ini. Tak ayal, sejumlah usulan prioritas yang dilahirkan dipastikan ter-cover dengan baik.

Camat Baranti Ahmad Yasin disela-sela acara musrenbang kecamatan tersebut, mengatakan, pelaksanaan musrenbang kecamatan tersebut sengaja dirancang khusus penuh kekeluargaan dengan mengajak seluruh komponen masyarakat terlibat didalamnya.

Ahmad Yasin mengatakan, melalui musrenbang Kecamatan Baranti ini, dirinya mengaharapkan agar seluruh usulan yang lahir dari masyarakat, benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat, bukan atas dasar keinginan semata.

Ia juga mengharapkan, melalui ajang musrenbang ini, seluruh program atau rencana pembangunan benar-benar sudah terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPNM), maksudnya, agar kegiatan pembangunan ke depan tidak lagi tumpang tindih.

Dibagian lain, Sekretaris Camat (Sekcam) Baranti, Muhammad Syukri, mengatakan, musrenbang kecamatan terintegrasi yang digelar tahun ini, adalah bagian penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Pendekatannya, pertasipatif dan buttom-up (dari bawah ke atas).

Syukri yang juga Sekretaris Ruang Belajar Masyarakat (Rubelmas) PNPM MPd Sidrap ini menambahkan, di ajang ini masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan. "Tentu saja usulan yang dimaksud, sesuai kebutuhan riil. Bukan sebatas keinginan saja," ungkapnya.

Akan halnya dengan pelaksanaan musrenbang kecamatan lainnya yang ada di Sidrap. Kegiatan ini turut dihadiri tim musrenbang kabupaten, meliputi sejumlah SKPD lingkup Pemkab Sidrap dan beberapa anggota DPRD Sidrap.

Anggota DPRD Sidrap H Zainuddin menuturkan bahwa musrenbang kecamatan bukanlah semata-mata menyepakati masalah yang terjadi di Baranti. Namun, untuk mendapati masalah yang benar-benar prioritas. Terhadap hal itu, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar rencana pembangunan menjadi optimal dan tepat sasaran. (**)

Wednesday, February 29, 2012

Usul Program Riil, Berharap Direalisasikan 2013

Ajang Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan tahun 2012 ini dimanfaatkan warga menyampaikan aspirasinya. Warga Berharap, usulan yang lahir bisa direalisasikan tahun berikutnya.

EDY BASRI Sidrap
Berbeda halnya dengan pelaksanaan ajang penyampaian aspirasi warga di kecamatan lainnya, di acara musrenbang tingkat Kecamatan Pitu Riase yang berlangsung di Barukku, 23 Februari, lalu, warga hanya sepakat mengusulkan beberapa program pembangunan.

Tidak banyaknya aspirasi yang muncul dan disepakati dalam acara musrenbang di Kecamatan Pitu Riase ini, dengan amsumsi bahwa, semakin banyak program yang diusul, maka semakin sedikit kemungkinan aspirasi itu bisa direalisasikan.

Terlebih, warga di Kecamatan pitu Riase ini sepertinya paham betul situasi keuangan daerah saat ini. "Karena kami paham ketersediaan anggaran kita saat ini, makanya kami hanya menyepakati beberapa program usulan untuk ditindaklanjuti pada musrenbang kabupaten," ungkap Nawir, salah seorang peserta Musrenbang.

Camat Pitu Riase, Andi Pawellangi saat memimpin rapat musrenbang tingkat kecamatan tahun 2012 di wilayahnya ini, mengungkapkan, pelaksanaan musrenbang kali ini berbeda dengan musrenbang tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kata dia, ada dua aspirasi yang coba diserap yakni program reguler dan program partisipatif PNPM.

Di dalam musrenbang ini kata dia, pemerintah kecamatan maupun kabupaten melalui masing-masing utusan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), senantiasa akan menyatupadukan setiap usulan yang lahir dari warga. Maksudnya, agar program yang direncanakan tidak tumpang tindih saat akan dikerjakan.

Dibagian lain, Fasilitator Teknik (Fastek) Kabupaten PNPM MPd Sidrap Ir Abd Rauf, mengatakan, pihaknya akan berupaya memparalelkan seluruh program usulan masyarakat dengan kegiatan reguler yang telah direncanakan oleh pemerintah.

Dengan begitu kata Rauf, program yang lahir dan yang akan dikerjakan nantinya, sudah tidak lagi tumpang tindih. Sebelumnya kata Rauf, kegiatan pembangunan di tingkat wilayah berlangsung secara sendiri-sendiri. "Maksud saya PNPM selama ini hanya berpedoman pada aspirasi yang lahir dari partisipasi PNPM," ungkapnya.

Akan halnya dengan acara musrenbang tingkat kecamatan lainnya, pelaksanaan musrenbang di Barukku ini turut dihadiri Camat Pitu Riase, Unsur Muspika, Utusan sejumlah SKPD lingkup Pemkab Sidrap, Fastekab PNPM MPd Sidrap, Pengelola PNPM Kecamatan serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta utusan warga lainnya.(*)

Tuesday, February 28, 2012

Warga Minta Poros Talumae-Damai di Aspal

Rabu, 22 Februari, silam, pemerintah dan masyarakat se-Kecamatan Watang Sidenreng, Sidrap, menggelar acara musrenbang. Salah satu permintaan warga setempat yakni perlunya jalan poros Talumae-Damai di aspal.

EDY BASRI Sidrap

Tahun 2013 mendatang, adalah tahun penantian bagi warga Kecamatan Watang Sidenreng, Warga disini, sangat berharap agar pemerintah dan atau pengelola PNPM segera mewujudkan mimpinya untuk mengaspal jalan poros Damai-Talumae yang ada di wilayah itu.

Sangkin antuasiasnya mengusulkan program pembangunan tersebut, warga seolah tak mau tahu apakah usulan tersebut diplot ke dalam pembiayaan APBD, ataukah masuk ke dalam perencanaan partisifatif PNPM.

Intinya, tahun 2013 mendatang, warga mengharapkan agar keinginannya tersebut bisa direalisasikan atau diwujudkan. Menurut warga peserta musrenbang, panjang jalan poros tersebut hanya berkisar 5000 meter dan terletak di Dusun I dan II Desa Talumae.

Selain itu, warga juga ikut mengusulkan tujuh program pembangunan fisik lainnya, antara lain, pembangunan pagar Kantor Kelurahan, Jembatan penyeberangan masing-masing di Kanyuara. Lainnya, juga diusulkan kegiatan rehab hotmix dan talud sepanjang 8 kilometer di Jalan Poros Empagae-Rappang dan lainnya.

Demikian halnya di bidang ekonomi, sosial dan budaya, warga di Kecamatan Watang Sidenreng ini sepakat mengusulkan adanya bantuan modal usaha, khususnya warga di Kanyuara, Penambahan jalan tani di Kelurahan Sidenreng serta Bantuan sarana-prasarana TPA Masjid Adam Malik, penimbunan dan pemasangan pagar Pustu di Waladeceng dan lainnya.

Warga berharap, agar pelaksanaan musrenbang 2012 yang dilaksanakan baru-baru tersebut, benar-benar menjadi acuan dan inspirasi pemerintah dalam merubah wajah Kecamatan Watang Sidenreng kelak. "Semua usulan yang ada sudah inklud, tinggal bagaimana direalisasikan," ujar Nur Asking, salah seorang wakil peserta musrenbang.

Sementara itu, Camat Watang Sidenreng Drs A Syarifuddin didampingi tim pengendali dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidrap Drs Mustari Kadir, mengatakan, kegiatan musrenbang kecamatan ini adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan di tingkat kelurahan/desa untuk mendapatkan masukan.

Terutama kata dia masukan mengenai kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan Watang Sidenreng yang didasarkan pada masukan dari desa/kelurahan, serta menyepakati rencana kegiatan lintas desa/kelurahan di kecamatan ini.

Masukan itu kata A Syarifuddin, sekaligus sebagai dasar penyusunan Rencana Pembangunan Kecamatan yang akan diajukan kepada SKPD yang berwenang sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten pada tahun berikutnya.

"Hasil Musrenbang Kecamatan ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan masukan bagi Forum SKPD serta Musrenbang tingkat Kabupaten yang nantinya akan dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Sidrap Tahun 2013," katanya.

Tampak hadir diacara ini antara lain, Camat Watang Sidenreng, A Syarifuddin sekaligus bertindak selaku pimpinan rapat, Abd Hamka selaku notulen dan narasumber masing-masing Ir Samuel (Distanbun), La Made Daud (Pemdes), A Baharuddin (BKPP), Hj Rohani (Dishuttamben) serta Ir Anwar (Dinas Bina Marga).

Tak ketinggalan unsur PNPM-MPd Sidrap, meliputi unsur Fasilitator Kabupaten (Faskab), Fasilitator Kecamatan (FK) Watang Sidenreng, I Masse dan PJOK Kecamatan Watang Sidenreng, Abd Hamka BSc serta sejumlah pengelola dan perangkat PNPM MPd Sidrap dan kecamatan Watang Sidenreng lainnya. (edy)

Monday, February 27, 2012

Mayoritas Warga Usulkan Pembangunan Jalan Tani
Kamis, 23 Februari, pekan lalu. Pemerintah dan masyarakat Dua Pitue sukses menggelar musrenbang kecamatan. Sedikitnya 19 usulan yang terserap dan menjadi prioritas tahun ini. 
Oleh  : ABD HALIK SE (FKP PNPM-MPd Kecamatan Dua Pitue*)

PEMERINTAH dan masyarakat Kecamatan Dua Pitue kembali duduk bersama membahas program/rencana pembangunan satu tahun ke depan.

Dalam musrenbang reguler-integrasi tahun 2012 ini, pemerintah-warga sepakat menelorkan sedikirnya 19 program prioritas untuk dikerjakan tahun depan.

Adapun usulan warga tersebut antara lain, pembangunan jalan tani, peningkatan jalan dan pavin blok. Dua usulan prioritas ini disuarakan warga dari Kelurahan Tanru Tedong serta masyarakat Desa Kalosi.

Akan halnya warga dari Desa Kalosi Alau, juga mengusulkan pembangunan jalan tani. Sementara warga di Desa Padangloang Alau mengusulkan pembangunan drainase, serta Desa Kampale dengan merencanakan pembangunan talud dan timbunan.

Berbeda halnya dengan warga yang ada di Desa Salobukkang, warga disini justru memimpikan adanya proyek perintisan dan atau peningkatan jalan mulai tahun 2013 nanti.

Nyaris sama dengan keinginan warga di Desa Tacimpo. Dalam rembuk  aspirasi tersebut, warga asal Tacimpo ini juga memimpikan adanya kegiatan perintisan jalan tani yang dibangun di wilayah itu.

Sedangkan warga asal Desa Bila mengharapkan pembangunan talud dan timbunan. Sementara warga dari Desa Padang Loang mendambakan pembangunan Paud.

Akan halanya dengan warga di Kelurahan Tanru Tedong, warga Kelurahan Salomallori juga mengusulkan adanya pembangunan jalan tani. Sedang Kampale hanya mengusulkan pelatihan jahit-menjahit.

Tidak jauh berbeda dengan aspirasi tadi, warga asal desa Padang Loang tahun ini ikut mengusulkan perintisan jalan, demikian halnya dengan Desa Bila dan Tacimpo ikut mengusulkan pelatihan jahit-menjahit.

Usulan unik justru disuarakan warga asal Desa Salobukkang. Perwakilan warga Salobukkang ini justru ingin agar tahun depan dibuatkan acara pelatihan pembuatan keripik pisang.

Sementara tiga usulan lainnya yakni dari Padangloang, Kalosi dan Tanru Tedong mengusulkan masing-masing pelatihan menjahit dan kegiatan pembangunan talud.

Camat Dua Pitue Andi Bachtiar didampingi faskab PNPM MP Sidrap Mardiana Momon, mengatakan, seluruh usulan prioritas dari warga tersebut telah melalui proses pembahasan dan pengkajian yang matang.

Keduanya juga mengakui bahwa usulan-usulan warga tersebut, baik melalui program reguler maupun PNPM telah diparalelkan dengan baik sehingga tidak ada lagi tumpang tindih saat pelaksanaannya.

Acara ini turut dihadiri tim musrenbang kabupaten yang diketuai Andi Faisal Ranggong, FKP PNPM-MPd Kecamatan Dua Pitue, Abd Halik SE.

Tak ketinggalan PJOKec, BKAD, Tim verifikasi, FT, UPK, PL serta para Kepala desa/lurah dan unsur delegasi masing-masing desa/kelurahan. (*)
Kades dan Lurah Diminta Selektif Serap Aspirasi Warga 
Akan halnya dengan wilayah lainnya, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap, juga melaksanakan musrenbang reguler-integrasi 2012. Diacara ini, muncul beragam aspirasi warga.
 

SIDRAP -- Beberapa waktu lalu, pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Panca Rijang, Sidrap menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Suasana pelaksanaan musrenbang yang berlangsung di Aula Kantor Camat Panca Rijang ini, tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan musrenbang di kecamatan lainnya.

Satu-satunya yang berbeda, yakni adanya penekanan dari Camat Panca Rijang, Anwar Lambogo yang meminta para kades/lurah cermat menganalisa setiap aspirasi yang disampaikan warga saat rembug desa/kelurahan.

Camat Anwar meminta agar desa/lurah tanggap menyikapi sejumlah aspirasi warga yang belum tertampung di ajang musrenbang tingkat kecamatan yang berlangsung tahun ini.
 
“Kami mengharapkan desa/lurah benar-benar selektif dalam memilah-milah aspirasi masyarakat yang bermanfaat untuk kepentingan orang banyak, agar bisa ditampung dan diusulkan pada musrenbang tingkat kabupaten," ungkapnya.

Camat Panca Rijang ini menambahkan, sesuai UU No.25/2004 tentang sistem perencanaan pembangunan, maka perencanaan harus dilaksanakan mulai dari bawah ke atas.

Untuk itu pinta Anwar Lambogo, perencanaan pembangunan yang dibahas dalam musrenbang ini dapat menghasilkan pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Anwar Lambogo juga menambahkan, bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini, maka diharapkan agar program usulan yang lahir benar-benar untuk kepetingan masyarakat secara keselurahan.

Dalam arahannya, Anwar juga menyinggung agar di ajang musrenbang ini ada perwakilan warga yang mengusulkan adanya peltihan kewirausahaan.

Mengapa, karena saat ini di Sidrap, khususnya di Panca Rijang kalangan pelaku usaha kecil atau pedagang campuran sudah mulai tergeser oleh adanya rencana sejumlah investor yang akan masuk membuka swalayan.

Nah, salah satu solusinya kata Anwar, penguha lokal di Rappang ini harus diberi perhatian, terutama dalam meningkatkan pengetahuan manajerial dalam mengelola usaha tersebut melalui pelatihan kewirausahaan, katanya.

Sementara itu, fasilitator kabupaten (Faskab) PNPM-MPd Sidrap, Mardiana Momon, menegaskan,  di tahun 2012 ini PNPM MPd Sidrap mengalami pembaharuan dalam melaksanakan visi-misinya.

Maksudnya, sebab mulai tahun ini PNPM MPd Sidrap sudah akan melakukan pengintegrasian bersama pemerintah melalui program regulernya.

Pengintegrasian di PNPM ini kata dia bertujuan untuk menyatupadukan sistem perencanaan oleh SKPD, aspirasi yang masuk melalui DPRD serta aspirasi yang muncul dari proses partisifatif yang dilakukan PNPM MPd.

Mardiana, mengatakan, untuk tahun ini, Kabupaten Sidrap mendapatkan alokasi anggaran PNPM-MPd sebesar Rp 9.250 miliar untuk 10 kecamatan yang ada di Sidrap.

Tiga kecamatan kata Mardiana mendapatkan masing-masing alokasi dana terbanyak sebesar Rp1,1 miliar, salah satu diantaranya adalah warga di Kecamatan Panca Rijang, Sidrap ini.

Musrenbang Kecamatan Panca Rijang ini diikuti perwakilan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Sidrap, Unsur PNPM-MPd Sidrap dan kecamatan Panca Rijang serta para Kades, lurah dan tokoh masyarakat.

Keterlibatan unsur SKPD, lurah, kades dan pengelola PNPM-MPd dalam musrenbang ini kata dia, tak lain untuk memparalelkan (Integrasi) seluruh program yang ada, baik yang akan didanai APBD maupun APBN yang dikelola PNPM. (*)

Thursday, February 23, 2012

MUSRENBANG KECAMATAN PITURIAWA


SIDRAP -- Lain orang, lain pula keinginannya. Setelah cukup lama terpendam, warga Pituriawa akhirnya mencurahkan hasratnya untuk membangun tempat wisata permandian. 


Hasrat ini disampaikan warga Pituriawa saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung Rabu, 22 Februari, lalu.

Diluar usulan prioritas fisik atau prasarana publik lainnya, warga tampak antusias mengusulkan perlunya mendirikan tempat wisata permandian di wilayah ini.

Belum adanya tempat wisata permandian yang tersedia, ditambah ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA), menjadi alasan warga mengusulkan hal ini.

"Disini sangat memungkinkan untuk dibangun tempat wisata permandian, lokasinya sangat banyak dan cukup menjanjikan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar salah seorang peserta musrenbang.

Diluar usulan pembangunan tempat wisata permandian ini, warga juga ikut mengusulkan sejumlah program fisik/prasarana, ekonomi dan sosial budaya lainnya.

Diusulan prioritas desa/kelurahan bidang budaya misalnya, warga mengusulkan pembangunan pagar di SMP 6 Dua Pitue, Pengadaan mobiler di SDN 4 Lancirang serta Penambahan Pustu di Lanciran.



Untuk bidang ekonomi, warga meminta agar dibangun saluran tersier Bendungan di Awerrangnge, Pembangunan Jitut di Ana'bannae serta Perintisan jalan usaha tani di Lasiwala-Ajubissue sepanjang 4 ribu meter.

Sedangkan yang menjadi usulan prioritas kecamatan adalah pembangunan pagar UPTD Diknas serta Kantor Camat Pituriawa. Pembinaan penangkar benih, Pembangunan penggilangan nilam sebanyak 4 unit di Pituriawa.

Demikian halnya dengan pengadaan bibit rambutan dan durian sebanyak 6 ribu pohon di Betao Riase menjadi salah satu item usulan warga yang diplot kedalam daftar usulan kecamatan.

Dibagian lain, warga ikut mengusulkan pembangunan aspal jalan sepanjang 3 kilometer antara Desa Lasiwala-Desa Ana'bannae, Pemasangan beronjong di Desa Kalempang serta Pembangunan Jembatan di Desa Otting.

Tiga usulan pembangunan ini ditempatkan warga kedalam daftar usulan prioritas kecamatan bidang fisik atau prasarana. Diluar usulan ini, warga juga meminta agar Kantor Camat Pituriawa dipasangi Paving blok.

Pengkerikilan jalan, Pembangunan talud, Pembangunan 3 buah Jembatan penghubung di Desa Betao-Desa Kalempang serta Pengkerikilan Jalan di Desa Dongi sepanjang 4 kilometer.

Camat Pitu Riawa Andi Baharuddin, mengatakan, daftar usulan tersebut menjadi kesemapakatan dalam musrenbang yang dilaksanakan, Rabu 22 Februari, silam.

"Semuanya sudah kita integrasikan dengan pengelola PNPM-MP, mudah-mudahan semua usulan warga tersebut, nantinya bisa terwujud untuk kesejahteraan warga," ungkapnya.

PNPM-MP Sidrap yang diwakili faskeu, Taufik Abbas disela-sela acara itu mengungkapkan, usulan program, baik reguler maupun yang lahir dari aspirasi warga melalui PNPM sangat perlu diintegrasikan atau diparalelkan.

"Mengapa ini penting, karena tidak menutup kemungkinan usulan yang lahir dari warga tersebut sudah dikerjakan melalui APBD atau PNPM. Begitupun sebaliknya, kita tidak ingin usulan-usulan tersebut tumpang tindih," ungkap Taufik.

Seperti biasanya, musrenbang di Kecamatan Pituriawa ini dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama dan adat, tokoh pemuda, unsur PNPM MP Kecamatan Pituriawa serta utusan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. (edy)

Wednesday, February 22, 2012

Lahan Pekuburan di Labempa Diusul Untuk Dibebaskan
 
SIDRAP -- Pada hari Selasa, 21 Februari, lalu, bertempat di Kantor Camat Panca Lautang, Sidrap, dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.

Acara yang bersamaan pelaksanaannya dengan musrenbang di Kecamatan Tellu Limpoe dan Watang Pulu ini, dipimpin langsung Camat Panca Lautang, Drs H Muh Amin dan kalangan staf kecamatan.

Dan, sebagaimana dengan pelaksanaan musrenbang di kecamatan lainnya, musrenbang Kecamatan Panca Lautang ini turut dihadiri utusan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Sidrap dan tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda setempat.

Camat Panca Lautang, Muh Amin, menuturkan, bahwa musrenbang Kecamatan Panca Lautang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena merupakan integrasi antara musrenbang reguler dan musyawarah antar desa (MAD) prioritas PNPM MP Sidrap.

Dalam kesempatan tersebut Camat Panca Lautang juga menyampaikan bahwa musrenbang kecamatan merupakan tindaklanjut musrenbang tingkat desa/kelurahan yang telah rampung digelar beberapa waktu lalu.

Dalam arahannya ini, Muh Amin juga tak lupa mengingatkan agar para delegasi yang akan mewakili Kecamatan Panca Lautang dalam musrenbang tingkat kabupaten nantinya agar dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat Panca Lautang secara keseluruhan.

Adapun usulan prirotas warga desa/kelurahan yang disepakati antara lain, pelatihan jahit-menjahit yang tersebar di Panca Lautang, Perintisan Jalan Tani di Desa Bapangi dan Desa Wanio Timoreng, Perbaikan saluran tersier yang tersebar di Panca Lautang.

Usulan lainnya dibidang sosial budaya yakni, rehabilitasi  gedung masyarakat di Bilokka, Pembesan tanah kuburan di Labempa serta rehab gedung Taman Kanak-Kanak (TK) Darma Wanita di Bilokka serta Pembangunan Pagar Puskesmas Bilokka. Kedua usulan ini selanjutnya diplot masuk ke prioritas usulan kecamatan.

Fasilitator Keuangan (Faskeu) PNPM-MP Sidrap, Muh Taufik Abbas yang aktif memonitoring kegiatan musrenbang reguler-integrasi tahun 2012 di Sidrap ini, mengharapkan, agar seluruh usulan yang telah disepakati tersebut benar-benar sudah melalui pengkajian yang matang agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terjadi tumpang tindih. (edy)

Tuesday, February 21, 2012

Korban Kebakaran dan Warga Miskin Terima Bantuan

SIDRAP -- Pengelola PNPM-MP Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap berbagi dengan kalangan warga miskin di wilayah ini.

Melalui dana surplus 5 persen yang diperoleh unit pengelola kegiatan (UPK) dari hasil pengeloaan dana simpan pinjam perempuan (SPP), PNPM-MP Tellu Limpoe memberikan bantuan kepada warga miskin dan korban kebakaran.

Bantuan dalam bentuk uang tunai dan natura berupa kompor gas, diberikan kepada masing-masing korban kebakaran warga asal Kelurahan Pajalele serta penyandang cacat.

Warga korban kebakaran yang mendapat berkah dari dana surplus UPK PNPM-MP Kecamatan Tellu Limpoe ini masing-masing Abd Hamid, M.Yusuf, Hj Hasnah, Hj Diana. Sedangkan dari kalangan penyandang cacat diberikan kepada La Munta warga asal Kelurahan Baula.

Sedangkan dari kalangan warga miskin yakni Tina, Wa' Sitti, Mardiana, I Satong, Mardia Comi, Suriani Cakku, La Bengnga Lija dan Hajar Aswad . Warga ini berasal dari berbagai desa/kelurahan di Kecamatan Tellu Limpoe.

Adapun bantuan uang tunai dan kompor gas kepada warga korban kebakaran dan penyandang cacat ini, diserahkan langsung oleh Camat Tellu Limpoe, Muh Arsul SIP, Danramil, Laode Umi serta Kapolsek, AKP P. Angga.

Penyerahan bantuan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Tellu Limpoe ini, ikut disaksikan fasilitator kabupaten (Faskab) PNPM-MP Sidrap, Mardiana Momon SPd, PJOK, Hj Sumiati, Ketua, Sekretaris dan Bendahara UPK, Basri, Hendra dan Nadira serta Ketua forum BKAD, Muh Akib Ali.

Camat Tellu Limpoe Muh Arsul, menyambut baik pemberian bantuan yang dilakukan oleh UPK PNPM MP Tellu Limpoe tersebut. Arsul berharap, bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi penerima dalam meringankan beban penderitaannya.

"Saya sangat terharu dengan apa yang saya saksikan barusan. Bagaimanapun hal ini sangat penting dilakukan dalam membantu sesama. Saya percaya, apa yang dilakukan teman-teman di UPK PNPM MP Tellu Limpoe ini akan menjadi berkah tersendiri bagi warga miskin," ungkap Arsul.

Sementara itu, ketua UPK PNPM-MP Tellu Limpoe, Basri, mengungkapkan, besaran dana surplus 5 persen yang diperoleh dari hasil pengelolaan dana bergulir SPP sebesar Rp6 juta lebih. Dana inilah yang kemudian disalurkan kepada warga miskin, katanya. (edy)
Usulan Warga, Dari Flu Burung Hingga Pembangunan Fisik

SIDRAP -- Akan halnya dengan kecamatan lainnya di Sidrap, Kecamatan Tellu Limpoe juga melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Selasa, 21 Februari.

Namun ada yang menarik dibalik pelaksanaan musrenbang kecamatan di Tellu Limpoe ini, apa itu, selain mengusulkan program fisik, warga ternyata juga ikut mengusulkan pengadaan desinfektan dan vaksin flu burung.

Salah satu alasan mengapa warga mengusulkan pengadaan desinfektan dan vaksin flu burung tahun ini, karena warga menilai pengadaan desinfektan dan vaksin tersebut harus selalu tersedia setiap saat diwilayah ini.

Salah seorang peserta musrenbang, Syamsumarlin mengatakan, penyakit flu burung yang pernah mewabah di Sidrap baru-baru ini, nyaris mematikan seluruh ternak peliharaan warga di Tellu Limpoe.

Sementara itu, Camat Tellu Limpoe, Muh Arsul SIP, menambahkan, selain pengadaan desinfektan dan vaksin flu burung, pelaksanaan musrenbang di wilayahnya ini juga melahirkan sejumlah program lainnya.

Adapun program usulan yang disepakati kata Arsul, dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni usulan prioritas desa/kelurahan, usulan prioritas kecamatan serta usulan prioritas kecamatan ke kabupaten.

Dikatakannya, untuk memudahkan pembahasan dan daftar usulan prioritas tingkat kecamatan ini, pihaknya membagi atas tiga bidang, yaitu bidang ekonomi, fisik/prasarana serta sosial/budaya.

Untuk usulan prioritas desa/kelurahan lanjut Arsul, disepakati sebanyak 9 usulan. Untuk bidang ekonomi, meliputi, pembangunan jalan tani, perintisan jalan, pembangunan JITUT.

Sementara dibidang fisik yakni pemasangan bronjong di area Sungai, hotmix dan talud, leaning saluran irigasi. Sementara dibidang sosbud, rehab Kelurahan Arateng, pembangunan pagar MTs serta bantuan sarana-prasarana TPA.

Sedangkan untuk usulan prioritas kecamatan kata Arsul, rehab bendungan, penggalian Sungai, pelatihan peningkatan SDM bidang pertanian, perikanan, perkebunan, industri kecil serta pembangunan sarana padendang.

Tiga usulan lainnya yang masuk usulan prioritas kecamatan ke kabupaten urai Arsul lagi, yakni proyek farm road dibidang ekonomi, pembanguna cekdam serta pembebasan tanah rencana pembangunan poskesdes.

Lebih jauh Arsul menjelaskan, mengingat musrenbang 2012 ini adalah musyawarah integrasi, maka pelaksanaan ajang penyampaian aspirasi pembangunan tingkat kecamatan Tellu Limpoe ini ikut melibatkan pengelola PNPM di daerah ini.

"Agar tidak terjadi tumpang tindih usulan program atau kegiatan yang akan dikerjakan, maka apa yang telah diusulkan melalui musrenbang reguler desa/kelurahan hingga kecamatan tidak lagi diusulkan warga melalui PNPM, begitupun sebaliknya," ungkap Arsul.

Bertindak selaku pimpinan rapat musrenbang Kecamatan Tellu Limpoe ini yakni Camat Tellu Limpoe, Muh Arsul, sekretaris oleh Kasi Ekobang Kecamatan Tellu Limpoe Hj Sumiati, sementara Haris Alimin (Bappeda), Mardiana Momon (PNPM MP) dan Rahmatillah masing-masing sebagai narasumber.

Sebagaimana lasimnya pelaksanaan musrenbang kecamatan yang digelar setiap tahun ini, menghadirkan anggota DPRD Sidrap, utusan beberapa SKPD, Kepala Desa/Lurah, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama serta tokoh-tokoh pemuda dan warga. (Hendra Syam/Sekretaris UPK PNPM MP Tellu limpoe )


Monday, February 20, 2012

SIDRAP -- Agenda tahunan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan berlangsung di Sidrap.

Setelah Kecamatan panca Rijang, Kulo dan Baranti melaksanakan hal sama, Senin 20 Februari, kemarin, hari ini (kemarin, red), giliran Kecamatan Watangpulu, Tellu Limpoe dan Panca Lautang, menggelar acara yang sama.

Pantauan pada helat musrenbang di Kantor Kecamatan Watang Pulu, Sidrap, Selasa 21 Februari, menyebutkan, warga dari berbagai desa/kelurahan di wilayah ini sangat antusias menghadiri acara ini.

Camat Watang Pulu, Drs Abd Waris Sadik diacara itu, mengatakan, pola integrasi dalam pelaksanaan musrenbang, merupakan metode penyesuian usulan program reguler pemerintah daerah dengan PNPM-MP Sidrap.

Waris mengatakan, melalui musrenbang integrasi di Kecamatan Watang pulu tahun ini, diharapkan menjadi alat untuk mendorong optimalisasi pengintegrasian sistem pembangunan reguler dengan program-program penanggulangan kemiskinan.

Dikatakannya, pola pengintegrasian program ini meliputi integrasi horizontal yakni integrasi antar sektor dan program pembangunan, Integrasi para pelaku dan pemangku kepentingan, Integrasi antara perencanaan.

Termasuk pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring evaluasi pembangunan. Juga integrasi vertikal berupa Integrasi antara jenjang pemerintahan Integrasi antara perencanaan partisipatif

Dengan demikian kata Waris, kegiatan ini nantinya dapat mengikat sistem secara timbal balik sebagai praktek teratur berdasarkan kondisi otonomi relatif, dan ketergantungan relatif antara sistem perencanaan partisipatif dalam program-program pemberdayaan yang bersifat adhoc dengan sistem perencanaan partisipatif dalam musrenbang.

Lantas usulan apa saja yang lahir dari ajang penyampaian aspirasi pembangunan di wilayah ini. Secara umum kata Waris usulan pembangunan yang muncul diantaranya, peningkatan kualitas pengelolaan dan penyediaan akses jalan dan jembatan serta infrastruktur lainnya.

Dibagian lain, Waris menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pengelola PNPM MP Sidrap, khususnya di Watangpulu atas peran sertanya ikut membantu dan mendukung kelancaran pembangunan di wilayah ini.

"Jujur saya katakan, program PNPM MP di Watangpulu berjalan dengan baik. Manfaatnya sudah sangat dirasakan warga, baik dalam program pembangunan fisiknya, maupun pada program dana bergulir atau SPPnya," ungkap Waris.

Seperti biasanya, acara musrenbang di Watangpulu ini turut dihadiri anggota DPRD Sidrap Ali Hafied, unsur perwakilan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Sidrap, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama.

Hadir pula, fasilitator teknik kabupaten (Fastekab) PNPM MP Sidrap Ir Abd Rauf, utusan/pengelola PNPM  se-Kecamatan Watang Pulu, Ketua forum BKAD Sidrap H Mustakim Halede serta sejumlah unsur perwakilan desa/kelurahan. (edy)
SIDRAP — Masyarakat se-Kecamatan Kulo, Senin 20 Februari, kemarin, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.
Ajang penyampaian aspirasi pembangunan Kecamatan Kulo, Sidrap ini digelar di Kantor Kecamatan Kulo dan dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda se Kecamatan Kulo. Tak ketinggalan, Camat Kulo, Andi Patahangi, para kades/lurah serta utusan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Sidrap serta perwakilan pengelola PNPM MP Sidrap. Camat Kulo A Patahangi menjelaskan, musrenbang kecamatan tersebut diharapkan dapat mengcover usulan yang benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat di wilayah ini. Olehnya, pelaksanaan musrenbang tingkat Kecamatan Kulo tersebut dirancang khusus melibatkan warga yang berkompeten dengan pihak pengelola PNPM MP Kabupaten Sidrap. “Kita sengaja libatkan dan duduk bersama supaya usulan yang ada benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan terintegrasi dengan apa yang akan dilaksanakan PNPN nanti,” ujar Andi Patahangi, kemarin. A Patahangi mengatakan, musrenbang kecamatan terintegrasi, adalah bagian penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Pendekatannya, pertasipatif dan buttom-up (dari bawah ke atas). Melalui musrenbang ini, masyarakat diberi kesempatan menyampaikan usulan. Tentu saja usulan yang dimaksud, merupakan kebutuhan riil. Bukan hanya sebatas keinginan saja,” ungkapnya. Adapun prioritas usulan hasil musrembang Kecamatan Kulo TA 2013 terintegrasi dengan PNPM kata Andi Patahangi yakni di pembangunan drainase, badan jalan, jalan tani, posyandum dan peningktahn jalan (Talud dan Timbunan). Usulan lainnya yakni pembangunan jembatan, lanjutan peningkatan jalan lingkar desa serta pembangunan gedung taman kanak-kanak (lihat tabel, red). Semua usulan ini kata Andi Patahangi lahir di sejumlah desa/kelurahan dan kecamatan. (edy/din)

Thursday, February 16, 2012

Segenap Pengelola 
PNPM-MP KABUPATEN SIDRAP 
 Mengucapkan Digahayu Kabupaten Sidrap ke-668 Tahun
Sabtu, 18 Februari 2012

Semoga Diusianya Yang ke-668 Tahun ini, Sidrap Lebih Maju
PNPM-MP KABUPATEN SIDRAP

Mardiana Momon SPd
Faskab


Friday, January 27, 2012

SIDRAP — Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa/kelurahan di Sidrap untuk 2012, mulai digelar.Dan, jika tak ada aral musrenbang tingkat kecamatan akan dilaksanakan mulai 20 hingga 23 Februari, mendatang.

Untuk tingkat desa/kelurahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap menunjuk Desa Manisa sebagai desa percontohan pelaksanaan musrenbang tingkat desa/kelurahan.

Kegiatan musrenbang di Desa Manisa yang dilangsungkan di Balai kantor desa setempat, Jum'at, 27 Januari, kemarin, dibuka secara resmi oleh Sekcam Baranti, Muh Syukri, didampngi Lurah Manisa, Abd Malik Zain.

Sementara dari unsur Pemkab Sidrap dihadiri Kasubsi Ekososbud, Muh Fajrin mewakili Kepala Bappeda Sidrap Sudirman Bungi dan unsur fasilitator kabupaten PNPM-MPd Sidrap, Taufiq Abbas, Abd Rauf dan Mardiana.

Tampak pula di acara ini Ketua Forum Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sidrap, Mustakim Halede, Kepala Puskesmas Manisa, dr Azisi, para kepala lingkungan desa setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat.

Dalam arahannya, Sekcam Baranti, Muh Syukri, menegaskan bahwa dasar pelaksanaan musrenbang ini mengacu pada UU No 25/2004 tentang strategi perencanaan pembangunan nasional. Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi kalender wajib dilaksanakan setiap tahunnya.

Untuk itu, Muh Syukri berpesan agar agenda musrenbang desa/kelurahan ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk membahas sekaligus mengusulkan program-program prioritas dengan tetap berdasar pada renstra kelurahan dan atau RPJMdes.

Sementara itu, Kasubsi Ekososbud Bappeda Sidrap, Muh Fajrin, mengatakan, pelaksanaan musrenbang tahun ini, baik musrenbag tingkat desa/kelurahan, kecamatan maupun kabupaten akan diintegrasikan dengan kegiatan PNPM-MP.

Maksudnya kata Fajrin, agar seluruh program perencanaan yang diusulkan melalui musyawarah reguler tidak lagi tumpang tindih dengan program/kegiatan PNPM yang setiap tahunnya juga melaksanakan pembangunan partisipatif.

"Sengaja kita libatkan bersama antar warga, unsur pemerintah kelurahan serta perangkat PNPM di musrenbang agar ke depannya, tidak ada lagi usulan yang sama dikerjakan tahun ini. Intinya, kita harapkan usulan-usulan ini selalu terintegrasi," katanya.

Bappeda sebagai instansi yang menangani perencanaan pembangunan lanjut Fajri juga mengingatkan peserta musrenbangdes di seluruh desa/kelurahan di Sidrap agar senantiasa memprioriotaskan usulan-usulan yang mendesak dan mengacu pada visi-misi bupati.

Dibagian akhir, Lurah Manisa, Malik Zain berkomitmen untuk melaksanakan musrenbangdes ini dengan sebaik-baiknya dalam melahirkan usulan-usulan prioritas di wilayah ini. 'Saya ucapkan selamat melaksanakan acara ini semoga bermafaat bagi kepentingan rakyat," ungkapnya. (edy)

Wednesday, January 25, 2012

SIDRAP — Salah satu perwujudan prinsip transparansi dalam PNPM -MPd adalah diadakannya musyawarah pertanggungjawaban pengelolaan dana kegiatan kegiatan, baik di tingkat kecamatan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) maupun di tingkat desa/kelurahan atau TPK.

Seperti yang berlangsung di Kecamatan Watangpulu, Sidrap, Rabu, 27 Januari 2012, BKAD Kecamatan Watangpulu menggelar Musyawarah Antar Desa (MAD) Pertanggungjawaban dan tutup buku.  

Menurut Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM Watang Pulu, Nurhayati, MAD tutup buku UPK yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan yang setiap tahun dilakukan di tingkat kecamatan dalam rangka mempertanggungjawabkan pengelolaan dana PNPM-MPd dalam satu tahun anggaran oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK).

Selain itu, kata dia, forum tersebut juga membahas perencanaan keuangan UPK untuk tahun anggaran selanjutnya. MAD tutup buku UPK Kecamatan Watang Pulu, dihadiri PJOKab (Penanggungjawab Operasional Kegiatan Kabupaten), Kasi Pemerintahan (mewakili Camat Watang Pulu), BKAD, BP-UPK (Badan Pengawas UPK) dan 6 orang wakil masing-masing desa dan kelurahan yang terdiri dari lurah/kades, 1 orang wakil masyarakat, 1 orang TPK, 3 orang wakil perempuan.

Kegiatan ini dibuka Kasi Pemerintahan Kecamatan Watang Pulu, A Kaimal. Dalam arahannya Ia mengharapkan momentum MAD ini dapat digunakan sebagai wadah dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tahun kemarin dan mengharapkan agar tahun ini koordinasi dan sinergi antara pemerintah dan pengelola kegiatan dapat ditingkatkan, agar pelaksanaan program ini dapat dikawal dengan baik sehingga tidak menjadi kontraproduktif dari tujuan yang ingin dicapai.

Senada dengan hal tersebut, PJOKab juga mengharapkan agar semua semua pelaku dapat mencermati pelaksanaan PNPM MPd tahun 2011 lalu. “Kita perlu mengidentifikasi apa yang menjadi masalah, kendala dan tantangannya, sehingga dapat menjadi pengalaman yang dapat menjadi bahan perbaikan untuk selanjutnya,” katanya.

MAD tutup buku ini berlangsung cukup ramai dengan tanggapan-tangapan dan masukan - masukan terhadap Laporan pertanggungjawaban UPK, perencanaan keuangan UPK tahun 2012 yang terdiri dari estimasi pendapatan UPK dari jasa pengembalian SPP dan UEP, rencana perguliran, rencana anggaran operasional (RAO), hingga Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya UPK (RAPB). Musyawarah itu juga membahas pemanfaatan untuk dana surplus UPK tahun 2012, di mana dalam musyawarah ini telah disepakati pemanfaatan dana surplus UPK terutama dana sosial untuk RTM (rumah tanggah miskin) yang alokasinya maksimal 15 persen dari surplus bersih UPK tahun 2011 sebesar Rp12.315.258.

Dana itu sedianya akan dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan seperti sunatan masal, beasiswa untuk anak dari rumah tangga miskin (RTM), bantuan untuk korban bencana alam seperti banjir, kebakaran dan angin puting beliung dan untuk guru-guru ngaji yang kurang mampu. “Prosesnya paling lambat harus dilaksanakan atau dieksekusi 3 bulan setelah pelaksanaan MAD ini,” ujarnya. Menutup pertemuan musyawarah tersebut, fasililtator kabupaten mengharapkan agar kesuksesan yang telah diraih oleh UPK sampai tahun 2011 ini tidak membuat UPK terlena. Sebaliknya, UPK harus tetap meningkatkan kinerjanya terutama dalam hal pendampingan dan bimbingan administrasi dan keuangan terhadap kelompok-kelompok binaan UPK (Nur/FK)

Friday, January 20, 2012


Oleh : Yuni/FK 

SIDRAP-- Awal dari segala kesuksesan dalam Pengelolaan Simpan Pinjam Khusus Perempuan ( SPP) PNPM-MP adalah salah satunya verifikasi sebelum diberikan pinjaman. Verifikasi bertujuan untuk mencocokkan proposal usulan dengan yang sebenarnya dan anggota kelompok bisa memperoleh penjelasan tentang mekanisme pinjaman di PNPM Seperti Nampak digambar verifikasi usulan dilakukan oleh tim Verifikasi perguliran SPP di Kec.Baranti.

Satu hal yang sangat disyukuri bahwa setiap anggota kelompok mulai menyadari bahwa mereka tidak akan diberikan pinjaman jika mereka tidak mempunyai usaha dan antusias mereka untuk mengetahui Administrasi dalam Kelompok.

Dalam Melakukan verifikasi pun kami memperhatikan tingkat partisipasi mereka dalam merespon setiap apa yang kami tanyakan,sehingga menghilangkan rasa keragu-raguan kami dalam memberikan pinjaman,begitupun sebaliknya.Dalam Pemberian pinjaman kepada kelompok kami memegang prinsip “Kehati-hatian” karena pada dasarnya kami tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya jika diberikan pinjaman.Namun salah satu cara untuk menghilangkan keraguan kami dengan memperketat verifikasi usulan

jika kelompok tersebut kelompok perguliran maka kami hanya minta bahwa usahanya harus lebih berkembang lagi,Administrasi harus tertib dan pembayaran tepat waktu.Kami tidak mengharuskan kelompok banyak tapi bermasalah,meskipun sedikit kelompok dan awal kita rintis tapi kita bisa mengawasi maka insyaallah masalah yang berkaitan dengan SPP tidak akan pernah terjadi.
Oleh : Nur/FK


SIDRAP -- Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM MP Kecamatan Watang Pulu berhasil melahirkan 'kelompok executing' Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di wilayahnya. Kelompok adalah kelompok SPP Kamboja I Kelurahan Bangkai.

Pengakuan dan atau kenaikan status kelompok SPP Kamboja I Kelurahan Bangkai ini ditetapkan pada 16 November 2011 silam melalui forum MAD perguliran. Hal ini dikatakan Ketua Forum Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sidrap H Mustakim Halede, Jumat, 20 Januari 2012, kemarin.

Dalam perjalanannya kata Mustakim, kelompok SPP kamboja I yang diketua oleh Santi Mahmud ini telah melalui proses penilaian yang sangat panjang, baik secara administrasi, keorganisasian hingga pengelolaan simpanan dan pinjaman yang dijalankannya. Hasilnya kata dia, kelompok ini dianggap layak atau bisa menjadi kelompok executing.

Lebih jauh Mustakim menuturkan, sebagian besar anggota SPP Kamboja I Desa Bangkai ini berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga yang mengembangkan usahanya pada sektor perdagangan (Jual barang campuran di pasar, red). "Total anggota berjumlah 20 orang dan bersepakat membentuk kelompok SPP pada 12 Oktober 2008 lalu," katanya.

Seiring dengan waktu, lanjutnya, anggota binaan kelompok SPP ini terus bertambah dan kini anggotanya sudah mencapai 33 orang. "Yang membuat saya lebih bangga lagi, sebab kelompok SPP ini juga mengelola dana gulir dengan modal kelompok yang berasal dari simpanan anggota sejak 2008 dan hingga terus berjalan lancar," ketusnya.

Mustakim berharap, kiranya kelompok executing Kamboja I Kelurahan Bangkai ini bisa menjadi percontohan bagi kelompok–kelompok SPP lainnya di Sidrap, kiranya SPP yang lainnya bisa berkembang menjadi kelompok yang lebih maju dan mandiri. "Ini harapan saya selaku ketua forum BKAD Sidrap," ujar Mustakim menutup. (*)