SIDRAP -- Selasa 4 September, kemarin mungkin menjadi hari paling istimewa bagi pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) di Kecamatan Watang Pulu, Sidrap.
Bukan apa-apa, sebab dihari yang sama, untuk pertama kalinya tim suvervisi dari bank dunia (World bank) berkenan menginjakkan kaki khusus di wilayah yang dipimpin Camat Abdul Waris Sadik ini. Disini, tim bank dunia melakukan share dengan segenap pelaku PNPM MPd serta meninjau langsung kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) executing Kamboja I Kelurahan Bangkai yang diketuai oleh Santi Mahmud dan Kelompok UEP Berkah yang diketuai oleh Mansur.
Rombongan atau tim bank dunia yang datang ini terdiri dari MR Edward, Srikuntari, Arnold, Munir dari Pokja Pengendalian Menko Kesra serta Norma Londong dari deputi RMCV. Mereka kemudian diterima Sekretaris UPK PNPM MPd Watang Pulu diamini Satker PNPM-MPd Kabupaten Sidrap, dalam hal ini Kepala BPMD Kabupaten Sidrap, Awaluddin, Penanggung jawab operasional (PJO) Kabupaten, tim Fasilitator Kabupaten (Faskab) dan para Pelaku PNPM MPd Kecamatan Watang.
Turut hadir Camat Watang Pulu, Abdul Waris Sadik, Ketua BKAD Kecamatan Watang Pulu, H Mustakim Halede, PJO Kecamatan, UPK, FK/FT, Lurah/Kades, PL,TPK dan KPMD/K.
Dalam kunjungannya ini, tim dari bank dunia intens berdiskusi dengan pelaku PNPM MPd membahas seputar pengelolaan dana bergulir oleh UPK, termasuk peranan masing-masing kelembagaan pendukung UPK (BKAD, BP-UPK ) serta sejauhmana keterlibatan pemerintahan, baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa/kelurahan.
Namun sederhana, tetapi pertemuan langka ini nyaris mengulas tuntas beberapa hal penting seputar kegiatan PNPM MPd di Sidrap, termasuk peran BKAD dan BP-UPK sebagai pendukung UPK, terutama yang diterapkan di UPK PNPM MPd Kecamatan Watang Pulu.
Terungkap, melalui kerjasama ataupun koordinasi yang terjalin dengan baik selama ini, UPK Kecamatan Watang Pulu memeroleh stigma positif dimata warga, pemerintah dan bank dunia sendiri. Prestasi ini tentu atas kerja keras semua pihak. Salah satu bukti keberhasilan itu, yakni kini UPK Watang Pulu mampu mencatatkan aset produktifnya sebesar Rp1,5 miliar. Dalam proses pergulirannya, juga dipastikan tanpa tunggakan sedikitpun.
Peranan pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan juga ikut menjadi pembahasan dalam pertemuan antara bank dunia dan pelaku PNPM MPd serta unsur pemerintah. Terungkap bahwa kerjasama dan kordinasi selama ini terjalin cukup baik antara semua pihak.
Satu hal yang menarik dalam diskusi ini, dimana sejumlah program -program pemberdayaan yang telah dijalankan PNPM MPd di Sidrap, khususnya di UPK Kecamatan Watang Pulu ini, rupanya menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten dalam hal ini BPMPD Sidrap.
Beberapa program yang diakui berjalan dengan baik dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, siap diadopsi oleh pemerintah, salah satunya adalah program kelompok usaha bersama (Kube) semisal bantuan dana bergulir untuk rumah tangga miskin serta penerapan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kelompok usaha dan modal kerja.
Program-program yang telah dilahirkan oleh segenap insan PNP MPd ini, sebagaimana dijelaskan Kepala BPMPD Sidrap Awaluddin, siap diterapkan di masing-masing kelurahan/desa nantinya.
Usai melangsungkan diskusi ini, tim bank dunia ini melanjutkan supervisi mereka dengan mengunjungi Kelompok SPP dan UEP. Kelompok SPP yang menjadi fokus kunjungan mereka kali ini adalah
Kelompok SPP executing Kamboja I yang diketuai oleh Santi Mahmud dan Kelompok UEP Berkah yang diketuai oleh Mansur.
Di sini, lagi-lagi tim bank dunia kembali membuka kran diskusi dengan segenap kelompok SPP executing dengan cara melakukan wawancara dengan pengurus kelompok dan anggota kelompok seputar manfaat dana bergulir (SPP-UEP), utamanya dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat dan manfaat adanya kelompok executing di desa/Kelurahan.(edy)