SIDRAP -- Kalangan pelaksana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) diingatkan harus transparan dalam pengelolaan anggaran.
Selain itu, memastikan setiap kelompok yang mengajukan pinjaman kepada unit pengelola keuangan (UPK) bukanlah kelompok fiktif. Hal ini ditegaskan Fasilitator Pemberdayaan PNPM MP Sidrap, Mardiana Momon dihadapan peserta Training Of Trainers (ToT) melibatkan unsur Tim Pelatih Masyarakat (TPM) di Hotel grand Sidny, Pangkajene, Kamis, 15 September, kemarin.
Dalam melakukan pembinaan kelompok-kelompok dalam rangka pemanfaatan pinjaman modal pengembangan usaha secara berkesinambungan, pelaksanaan kegiatan sosial yang bersumber dari sebagian surplus jasa pengembalian, serta peningkatan kesejahteraan pengurus dalam rangka menuju organisasi yang profesional, papar Mardiana.
Selain itu, sambung Pendamping PNPM MP Sidrap ini, masyarakat dan pamongnya juga harus mampu memelihara seluruh infrastruktur yang telah diminta masyarakat dan dibangun menggunakan dana BLM PNPM-MP yang anggarannya dialokasikan melalui dana APBN sebesar 80 persen serta cost sharing sebesar 20 persen dari dana APBD.
Mardiana menjelaskan, PNPM MP Sidrap terus melakukan kegiatan. Hanya saja kata dia, saat ini pengelola PNPM MP Sidrap masih terus menunggu cairnya dana co sharing dari Pemkab Sidrap guna memperoleh dana APBN untuk digunakan kembali.
Dikatakannya, pembangunan daerah sesungguhnya merupakan proses berkesinambungan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tiada satu pun daerah yang berhenti dalam melaksanakan pembangunan, termasuk Sidrap, katanya.
"Tujuan ini tentunya tidak akan lebih mudah tercapai bila tidak melalui peran serta dari berbagai komponen pembangunan daerah yang ada, baik komponen pemerintahan, pelaku usaha, maupun masyarakat yang peduli dalam pembangunan di Sidrap," ujar dia.
Adanya hasil pembangunan dan usaha ekonomi masyarakat melalui usaha ekonomi produktif (UEP) maupun sumbangan pajak dan pembangunan (SPP)-nya terus dipelihara dan dikembangkan.
Sehingga nantinya, diharapkan mampu menjadi penyokong pertumbuhan perekonomian masyarakat serta membawa dampak positif bagi pembangunan di Sidrap melalui fasilitasi kegiatan-kegiatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. (edy)
Selain itu, memastikan setiap kelompok yang mengajukan pinjaman kepada unit pengelola keuangan (UPK) bukanlah kelompok fiktif. Hal ini ditegaskan Fasilitator Pemberdayaan PNPM MP Sidrap, Mardiana Momon dihadapan peserta Training Of Trainers (ToT) melibatkan unsur Tim Pelatih Masyarakat (TPM) di Hotel grand Sidny, Pangkajene, Kamis, 15 September, kemarin.
Dalam melakukan pembinaan kelompok-kelompok dalam rangka pemanfaatan pinjaman modal pengembangan usaha secara berkesinambungan, pelaksanaan kegiatan sosial yang bersumber dari sebagian surplus jasa pengembalian, serta peningkatan kesejahteraan pengurus dalam rangka menuju organisasi yang profesional, papar Mardiana.
Selain itu, sambung Pendamping PNPM MP Sidrap ini, masyarakat dan pamongnya juga harus mampu memelihara seluruh infrastruktur yang telah diminta masyarakat dan dibangun menggunakan dana BLM PNPM-MP yang anggarannya dialokasikan melalui dana APBN sebesar 80 persen serta cost sharing sebesar 20 persen dari dana APBD.
Mardiana menjelaskan, PNPM MP Sidrap terus melakukan kegiatan. Hanya saja kata dia, saat ini pengelola PNPM MP Sidrap masih terus menunggu cairnya dana co sharing dari Pemkab Sidrap guna memperoleh dana APBN untuk digunakan kembali.
Dikatakannya, pembangunan daerah sesungguhnya merupakan proses berkesinambungan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tiada satu pun daerah yang berhenti dalam melaksanakan pembangunan, termasuk Sidrap, katanya.
"Tujuan ini tentunya tidak akan lebih mudah tercapai bila tidak melalui peran serta dari berbagai komponen pembangunan daerah yang ada, baik komponen pemerintahan, pelaku usaha, maupun masyarakat yang peduli dalam pembangunan di Sidrap," ujar dia.
Adanya hasil pembangunan dan usaha ekonomi masyarakat melalui usaha ekonomi produktif (UEP) maupun sumbangan pajak dan pembangunan (SPP)-nya terus dipelihara dan dikembangkan.
Sehingga nantinya, diharapkan mampu menjadi penyokong pertumbuhan perekonomian masyarakat serta membawa dampak positif bagi pembangunan di Sidrap melalui fasilitasi kegiatan-kegiatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. (edy)
0 komentar:
Post a Comment